Thursday, April 30, 2009

Motivasi Kerja

29 April 2009 seseorang yang bekerja di perusahaan tempat FeNFenD bekerja mengundurkan diri. Beliau mengundurkan diri setelah puluhan tahun bekerja di perusahaan ini. Mengapa beliau mengundurkan diri? Apa sudah bosan, suasana kerja kurang mendukung, management perusahaan yang tidak cocok untuk karyawan, gaji kurang, fasilitas tidak memadai, atau ada perbedaan status karyawan (karyawan yang lebih junior mendapatkan sesuatu yang lebih daripada karyawan senior misalnya)?

Terus sebelumnya karyawan-karyawan IT di perusahaan tempat FeNFenD bekerja ini rata-rata kerjanya sekitar 1 tahunan saja (Klo FeNFenD sampai sekarang kira-kira sudah bekerja 1 tahun 2 bulan). Kenapa umur kerja karyawan IT di perusahaan ini cuma 1 tahunan? Adakah yang salah dengan karyawannya atau ada yang salah dengan perusahaannya? Terus ada 1 lagi teman blog FeNFenD yang sudah bekerja sebagai "Bos Kecil" di perusahaan Orang Tuanya dan akhirnya dia resign juga jadi "Bos Kecil". (FeNFenD yakin pasti belum 10 tahunan dia bekerja di perusahaan itu) Apakah anak muda zaman sekarang mental dan tingkat kebosanan dalam bekerja sangat rendah atau motivasi kerja orang zaman sekarang yang tidak beres? Hmmm... Mari kita kesampingkan semua itu. Berikut ini FeNFenD mengutip dari internet tentang "Menjaga Motivasi Karyawan". Yuq dibaca...

1. Jangan mengkritik karyawan di hadapan orang lain.
Ini adalah pembunuh motivasi nomor satu. Jangan permalukan karyawan di hadapan orang lain. Meski anda mengatakan sesuatu yang menurut anda benar, namun mengkritiknya di depan umum, dapat melukai perasaannya. Kritik anda dapat meninggalkan bekas luka dalam yang mengubah motivasi menjadi sakit hati dan dendam berkepanjangan.

2. Jangan menghina/merendahkan karyawan.
Melontarkan kata-kata seperti, "bodoh", "goblok", atau kata-kata penuh hinaan lain adalah tindakan yang harus dihindari jauh-jauh. Berhati-hatilah dengan perkataan anda. Jangan sepelekan orang lain. Mereka takkan melakukan sesuatu yang anda inginkan dengan baik jika anda sendiri menganggap mereka tidak becus.

3. Jangan menganggap karyawan sebagai alat.
Sebagai manajer, anda memang menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan. Namun, jika anda bersikap seolah-olah memperalat karyawan demi tujuan anda sendiri, anda akan kehilangan simpati dan motivasi karyawan untuk mau bekerja pada anda. Libatkan karyawan pada tujuan bersama. Tunjukkan bahwa anda bersama mereka sedang mencapai tujuan demi keberhasilan bersama.

4. Jangan berlaku tidak adil.
Adalah wajar jika anda senang pada karyawan-karyawan terbaik anda. Namun itu bukan alasan untuk berlaku tidak adil. Perlakuan diskriminatif mudah sekali menjatuhkan semangat seluruh karyawan. Terlebih lagi bila anda tak sadar sedang "dijilat" oleh karyawan yang anda sukai.

5. Jangan hanya memikirkan diri sendiri.
Bagaimana perasaan anda saat mendengar atasan membanggakan dan memikirkan kepentingan dirinya sendiri. Anda mungkin merasa direndahkan secara tak langsung. Atau anda mungkin merasa atasan anda sedang mengambil keuntungan dari anda. Maka, itu pulalah yang dirasakan oleh karyawan anda jika anda hanya berpusat pada diri sendiri dan tak memberikan perhatian pada mereka.

6. Jangan ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
Karyawan membutuhkan sebuah keputusan yang tegas, segera, namun bijaksana dari atasannya. Jika anda tampak bimbang dengan keputusan anda sendiri, karyawan akan merasa lebih bimbang lagi. Ini cepat sekali menjegal motivasi. Bukan hanya itu, mereka mungkin tak lagi mempercayai kemampuan diri mereka sendiri juga anda.

7. Jangan melemparkan tanggung jawab.
Tugas manajer adalah membimbing karyawan agar lebih baik dan berhasil. Salah satunya adalah dengan mendelegasikan wewenang. Tapi itu bukan berarti anda terlepas dari tanggung jawab atas tugas tersebut. Melemparkan tanggung jawab dapat meruntuhkan kepercayaan mereka pada anda sebagai seorang pemimpin. Di saat-saat sulit, tunjukkan tanggung jawab anda. Ini menumbuhkan hormat pada anda.

8. Jangan kaku, namun jangan turunkan standar kualitas anda.
Situasi tidak selalu berjalan sebagaimana diharapkan. Anda harus bersikap tegas, namun jangan diartikan sebagai sikap kaku. Terbuka dan terimalah masukan-masukan dari karyawan anda. Namun, anda tetap harus menjaga standar kualitas yang anda inginkan. Jika anda toleran terhadap sebuah kelemahan, anda menurunkan moral karyawan lain yang memiliki inisiatif tinggi.

9. Jangan menunjukkan ketidakpercayaan.
Kunci memotivasi orang adalah memberikan kepercayaan pada mereka. Sebaliknya, mematikan motivasi karyawan paling mudah dilakukan dengan mencabut kembali kepercayaan itu. Sepatah ucapan yang menunjukkan ketidakpercayaan sudah cukup untuk menyingkirkan motivasi mereka.

10. Jangan acuh tak acuh pada karyawan.
Jika anda ingin meruntuhkan motivasi karyawan, jangan berikan perhatian apa pun pada mereka. Jangan beri umpan balik. Jangan ingat kejadian-kejadian penting dalam hidup mereka. Jangan berikan waktu bagi mereka untuk berbincang-bincang. Jauh lebih mudah mematahkan semangat, ketimbang membangunnya. Untuk itu, hindari hal-hal yang bisa membunuh motivasi karyawan. Dan itu, berarti menjaga tindakan anda sendiri.

Apakah semua hal di atas adalah benar dan harus dijalankan oleh semua orang? Hmm.. benar atau tidaknya ya tergantung bagaimana kita mencernanya. Menurut FeNFenD segala sesuatu pasti ada pro dan kontra, tidak baik semua hal kita terima tanpa memfilternya terlebih dahulu, walaupun itu mungkin adalah masukan dari orang yang kita anggap super atau hebat sekali. Ingat sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga.

Salam FeNFenD
~(o^_^0)~

No comments: