Sunday, March 27, 2005

@_@? hicksssssss` bingung

Hohohoho udah lama yachhhhhhhhh` ga tulis blog habis ga sempet mulu, hicksssssssss` banyak tugas-tugas kul sichhhhhhh` sekarang. =P Oh ya Happy Easter ya bagi yang merayakannya. GBu all. O ya belakangan ini juga sibuk ke Gereja mulu dari kamis ampe sekarang pergi terus. errr... sebenarnya ke Gereja bukan suatu kesibukan sih, ya tapi apa ya? er... ga tau deh bingung nechhhhhh` mo jelasinnya. ^o^

Hmm... mo tulis apa lagi ya? bingung lagi nechhhhhhhhhh` hicksssssssss. Ya dah lah tulis cerita aja yang ga tau dapet dai mana. Begini ceritanya...

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak.Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya.Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama.
Ia lalu mengambil segenggam teh, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya teh itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan."Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..", ujar Pak tua itu."Pahit. Pahit sekali", jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya.
Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam teh, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. "Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah.Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, "Bagaimana rasanya?"."Segar.", sahut tamunya.
"Apakah kamu merasakan teh di dalam air itu?", tanya Pak Tua lagi. "Tidak", jawab si anak muda. Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. "Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam teh, tak lebih dan tak kurang.
Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama. Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan.
Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu." Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. "Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan. "Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan "segenggam teh" untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.

Hmm... boleh juga ceritanya, ya bagaimana pun kita sebagai manusia pasti tidak akan terlepas dari kesusahan ato kepahitan hidup, ya tergantung kita thuuuuuuuuuu` bagaimana menghadapinya dan bagaimana kita berpikir ke arah yang tepat untuk menyelesaikan segala masalah yg kita hadapi itu n ingat tidak semua masalah bisa diselesaikan diri sendiri loh, terkadang kita perlu seorang untuk mendampingi dalam menyelesaikan masalah kita. Begitulah uniknya hidup manusia yang saling membutuhkan dan tidak mungkin bisa hidup sendiri tanpa orang lain ^^. Ok sekian dulu deh. Zzz..........

Monday, March 14, 2005

Tugas~

waaaaaa.......... Kok banyak tugas kuliah ya belakangan ini? Eh bukan belakangan ini deh kayanya, tapi semester baru ini. Kejam juga dosen-dosen kasih tugas setiap saat n tugasnya benar-benar menguras otak. Er... Tapi klo di pikir-pikir ada baik juganya sih kita dikasi tugas biar ntar kita tidak usah belajar terlalu banyak pas ujian. hohoho. ^o^

Tugas... Hm... tugas ya? Kayanya hidup kita gak bisa lepas dari yang namanya tugas deh. Mungkin tugas kita lebih berat dari tugas kuliah ini kalau kita sudah terjun dalam dunia kerja dan masyarakat. Ya banyak juga sih yang mengatakan kalau hidup merupakan suatu tugas yang harus kita jalani, kalau dipikir-pikir memang ada benarnya juga sih. Coba aja kita lihat tugas presiden kita sekarang, tugasnya ya menyelesaikan masalah dengan Malaysia tentang pulau ambalat. hohoho Apa tugas itu sama seperti menyelesaikan tugas kuliah? :P dan kita liat juga tugas seorang ibu mendidik dan membesarkan anaknya, apakah itu mudah? Kalau dipikir-pikir semakin kita mau menghindari tugas-tugas itu semakin banyak tugas yang akan kita kerjakan nantinya.

Oh ya semoga masalah Indonesia dengan Malaysia bisa cepat terselesaikan kalau ngak selesai-selesai dan terjadi perang ya nanti pasti kita akan mendapatkan semakin banyak tugas lagi. hehehe Bicara tentang tugas pasti gak lepas dari masalah dunk, ada masalah pasti itu akan menimbulkan tugas lalu tugas yang gak diselesaikan akan menjadi masalah baru dan itu akan menciptakan tugas yang lebih susah lagi. Hmm... benar gak ya? Ya menurut FenFend sih ada benarnya juga. tapi masalah timbul dari pemikiran manusia kan jadi tugas harus diselesaikan dengan pemikiran juga. N ingat tugas bukan merupakan suatu beban, kalau kalian menganggap itu beban maka tugas tidak akan terselesaikan dan itu akan mempengaruhi tugas-tugas kita di masa depan. hehehe. So... sebaiknya selesaikanlah tugas yang dapat engkau kerjakan sekarang dan jangan tunda sampai hari esok karena tugas lain sudah menanti kita dihari esok. Ciaaaa Yooooooo... Fiuhhh selesai juga tugasku mengetik blog ini. ^^v

Monday, March 07, 2005

Maaf ???

Hmm... bangun ditengah malam n browsing-browsing ga taunya ketemu bacaan singkat yg bermakna tuh, begini kisah singkat tersebut :

Ini sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENAMPAR PIPIKU. Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENYELAMATKAN NYAWAKU.Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya, "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu ?" Temannya sambil tersenyum menjawab, "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf dat ang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi, kita harus memahatnya diatas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin."Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu. Belajarlah menulis diatas pasir.

"Since we all need forgiveness, we should always be forgiving."

Dilihat dari cerita diatas emank ada baiknya sih saling memaafkan, tapi apa bisa begitu mudah kita memaafkan? bukannya memaafkan itu sama dengan melupakan segalanya apa yg terjadi dan diperbuat seseorang? Hmm... memang maaf mudah sekali dikatakan tapi susah untuk diterima sebab itu kan berhubungan dengan pikiran dan perasaan kita, ya mungkin saja kita masih bisa menahan perasaan kita tapi apakah kita bisa menghilangkan pikiran kita? ga mungkin deh kayanya? jadi menurut FenFend maaf itu cuma sebagai kata kiasan yang hanya dapat menenangkan perasaan tapi tidak akan menghilangkan pikiran atas perbuatan yg telah dilakukan, err... sebaiknya menurut FenFend berbuatlah sesuatu secara terus menerus yg dapat membuat orang tidak berpikir kembali ke perbuatan kita daripada mengucapkan maaf yg sebenarnya tidak memberi arti apa-apa. ^^

Tuesday, March 01, 2005

Nilai ?

Hmm... beberapa hari ini tidak ada kejadian yang seru-seru adanya teler mulu... @@ Ini aja terbangun waktu subuh jam 3 an, uda kebanyakan tidur jadi bangun tiba-tiba n ga bisa tidur lagi. -_- O ya karena beberapa hari teler n tidur-tiduraan mulu muncul pikiran tentang nilai? habis deg deg kan juga menunggu nilai ujian semester ini keluar. (semoga nilai ujian ku kali ini disertai keajaiban) ^o^

Er... sebenarnya hidup kita ini selalu dinilai dan dinilai oleh sesama. N kenapa kehidupan kita harus dinilai? bukankah nilai bisa ditentukan siapa saja? Jadi apakah ada gunanya kita memberikan nilai bagi orang lain atau orang lain menilai kita? Ya... semua itu tergantung jawaban dari diri kita masing-masing apa sebenarnya nilai itu? hohoho Tapi menurut FenFend selama berpikir beberapa hari tentang nilai sih ya gimana ya? Mmm... pokoknya ga ada gunanya lah kita selama ini menilai dan dinilai orang lain, karena nilai kan bisa berbeda-beda tergantung orang dan keadaan sewaktu orang itu menilai. Kita juga ngak tau apakah penilaian kita terhadap seseorang itu benar atau salah, nilai menurut FenFend sih cuma "pendapat" seseorang.

Tapi kalo hidup tanpa menilai n dinilai kurang seru juga ya kayanya, habis ntar ga ada yg bisa diperdebatkan lagi n kita menganggap semua sama tidak ada yg lebih hebat ato yg kurang. Udah ah sekian dulu tentang "nilai". :P Kayanya kalo dibahas ga bakal habis n gak bakal tau apa arti "nilai" itu sesungguhnya?

Sekian dulu deh ketik-ketiknya habis mata uda cape n masi agak teler. @@
(o^_^)--V