Wednesday, May 13, 2009

Pendapat

Halo... Setelah beberapa kali FeNFenD menulis dan menceritakan tentang kerjaan.. kerjaan.. dan kerjaan.. yang mungkin akan membuat orang yang membaca blog FeNFenD ini merasa bosan. Yuq kita bahas tentang acara hiburan yang ditayangkan di pertelevisian Indonesia. Misalnya Sinetron.. Acara Pencarian Bakat.. Dll... Tapi yang menarik Perhatian FeNFenD belakangan ini adalah acara T** M***r yang ditayangkan salah satu TV Swasta Indonesia.


Belakangan ini pertelevisian Indonesia diramaikan dengan tontonan/pertunjukan sulap. Ada pro dan kontra dari tontonan/pertunjukan. Ada yang mengatakan kalau itu membodohi masyarakat, ada yang bilang semua itu cuma skrenario, dll dll. Ya.. klo menurut FeNFenD sah-sah saja kok orang berpendapat begitu, tapi kadang pendapat-pendapat yang dinyatakan sangat menggelikan... Toh namanya acara hiburan kenapa perlu ada kata "membodohi masyarakat" itu.

Hal tersebut menunjukkan bahwa orang yang mengatakan begitu tidak bisa menghargai karya orang lain yang sudah bersusah payah menyajikan sesuatu untuk menghibur masyarakat luas, bisanya cuma menyela dan menyela.

Bayangkan saja tontonan-tontonan di pertelevisian Indonesia sekarang yang berupa reality show, sinetron, pencarian bakat dll, apakah itu termasuk Pembodohan Masyarakat? Kalau mereka yang bisa berkata begitu dan mengomentari semua secara detail, bukankah mereka secara tidak langsung ikut menonton dan menikmati acara yang mereka katakan "membodohi masyarat"? Lucu juga yah ada komentar begitu keluar dari mulut orang, yang sebenarnya juga secara tidak langsung menikmati tontonan yang ditayangkan itu karena dia memperhatikan sampai sedetail-detailnya kesalahan atau mencari kesalahan yang ada di tontonan tersebut.


Hmm... Tapi mari kita berpikir positif saja dan dengan menulis hal tentang ini FeNFenD tidak bermaksud menyinggung orang tertentu yang mengemukakan pendapat tersebut, dan FeNFenD juga tidak berpihak pada pihak atau orang yang membuat acara itu. Menurut FeNFenD orang-orang yang berpendapat begitu adalah orang yang "Kritis" dan "Perfectionist". Tapi apakah di balik sifat mereka yang "Kristis" dan "Perfectionist" itu ada sifat menghargai karya orang lain?


Renungan:
Boleh saja kita berpendapat tentang karya atau sifat orang lain, tapi apa tidak lebih baiknya kita melihat diri kita sendiri terlebih dahulu?; apa yang kita dapat dari mereka dan bisakah kita melakukannya juga?; dan betapa susahnya mereka berusaha untuk menghasilkan buah pikiran untuk menghibur kita? (walaupun mereka mendapatkan bayaran) ^^


"If you can, help others; if you cannot do that, at least do not harm them. "
by Dalai Lama



Salam FeNFenD
~(o^_^o)~


2 comments:

BunCit said...

wahhhh,, g ngerti yg acara sulap ntu,, hohoho
g pnh ntn lsg tu pas Joe vs Limbad.,.
smuany keren d.. ^^
mnrt g se y qt ga boleh menjelekkan karya org laen,, toh yg tu org buat lom tentu qt bs buat.. aplg ne buat hibur org laen.. y kan??
kl mank ad trik d sana,, knp qt blg mereka membodohi qt?
adny qt secara ga lsg blg qt it 'bodoh'..
peaceeeeeeee.. ^O^V

cukup sekian komen dari g,,

BunCit,,

\(^O^)/

FeNFenD said...

Wah... udah tau kok gak di sensor namanya.. jangan blak-blakan dunk... hohoho Tapi gpp lah itu kan pendapat dari anda. FeNFenD harus bisa menghargai pendapat orang lain juga dunk. Peace...

Salam FeNFenD
~(o^_^o)~